Muslimah Perindu Jannah
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Perkenalkan namaku Lilis Suryani, anak pertama dari tiga
bersaudara, anak dari bapak Efendi dan ibu Marzeni. Orang-orang biasanya
memanggilku Lilis, dan ada beberapa orang yang memanggilku dengan sebutan lain
saat kuliah, seperti mamah dedeh, ummi, ustadzah,dll. Dipanggil seperti itu
menurutku merupakan salah satu do’a mereka buatku, jadi aku senang-senang saja
dipanggil seperti itu. Dan mereka memanggil seperti itu mungkin karena hijab
yang aku kenakan,hijab yang cukup lebar menurutku. Mungkin aku akan
menceritakan sedikit soal hijab lebarku, dulunya aku tidak pernah mencicipi,
maupun menduduki sekolah agama (pesantren), aku hanya sekolah di sekolah umum,
yang pelajaran agamanya memang sangat minim sekali, hanya 2 jam di setiap
minggunya. Jadilah aku tumbuh menjadi orang yang tidak terlalu mendalami agama.
Perjalanan hijrahku dimulai saat aku tamat dari SMK
(Sekolah Menengah Kejuruan), tamat dari situ aku memutuskan untuk menanam
anggur dirumah (menganggur) hehe, saat itu setiap sore aku harus mengantarkan
bekal makan adik perempuanku di pesantrennya, saat itu pula setiap sore aku
akan diceramahi olehnya tentang hijabku yang tipis dan terlalu pendek, ia bilang ia malu dengan teman-temannya
karena kakak nya memakai baju dan hijab yang tipis. Dari saat itu aku bertekad
untuk mengubah penampilan menjadi lebih syar’i dan belajar lewat beberapa buku
islami.
Perjalanan itu bukan tidak ada cobaannya, ada saja yang
mengata-ngatai aku, ada saja yang menyebut aku sombong saat aku tak menerima
jabatan tangannya, ada yang mengatai aku seperti ibu-ibu, bahkan yang paling
menyakitkan ada yang menyebut aku syi’ah. Saat itu benar-benar saat yang
melelahkan dan menyakitkan bagiku, sangat sulit rasanya untuk istiqomah. Namun,
sekarang aku bangga bisa memakai hijab lebar ini, saat ini aku memiliki banyak
teman yang baik, yang menunjukkanku jalan yang benar saat aku salah, saat aku
khilaf dan saat aku futur. Saat ini aku
berkuliah di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau ( UIN SUSKA
RIAU). Aku masuk dalam organisasi kerohanian Islam (ROHIS) yang membawaku
bertemu dengan orang-orang hebat, dan orang-orang yang sholih dan sholihah.
Banyak pengalaman-pengalaman yang tak terlupakan selama aku di kampus ini.
Umurku saat ini 21 tahun, diumur yang sudah cukup tua
ini, aku ingin menjadi orang yang berguna bagi orang-orang disekelilingku dan
masyarakat pada umumnya. Saat ini aku
sangat senang melakukan kegiatan-kegiatan sosial, dan alhamdulillah didukung
dengan lembaga yang telah memberikan beasiswanya kapadaku. Sekitar pertengahan
tahun 2016 aku mendaftarkan diri menjadi relawan lembaga zakat IZI (Inisiatif
Zakat Indonesia) dan mendapatkan beasiswa tempat tinggal dan sejumlah uang dari
program mereka. Di IZI inilah aku mulai menyukai kegiatan sosial dalam rangka
membantu sesama umat manusia.
Telah banyak kegiatan yang aku lakukan selama 2 tahun
kebelakang ini bersama dengan 9 orang temanku dan 1 orang musyrifah kece kami.
Ada beberapa kegiatan yang kami lakukan selama kami tinggal di Rumah Inisiatif
1.
Maghrib mengaji
Tinggal di rumah inisiatif lembaga IZI menuntut kami
untuk membuat program-program yang berguna bagi masyarakat sekitar tempat
tinggal kami. dan kami membuat program maghrib mengaji, dimana kami setiap
ba’da maghrib mengajar ngaji di masjid. Program mengaji ini di khususkan untuk
anak-anak sepantaran SD yang tinggal di sekitar tempat tinggal kami.
2.
Nonton bermanfaat
Setiap malam minggu kami mengajak anak-anak di tempat ngaji
untuk bersama-sama menonton film-film dan kisah-kisah bermanfaat untuk mereka,
sperti kisah-kisah nabi, film-film motivasi, dll. Disitu kami juga menyiapkan
sebuah games untuk anak-anak yang antusias untuk menonton, kami siapkan juga
hadiah bagi siapa yang bisa menjawab pertanyaan yang kami lemparkan kepada
mereka.
3.
Jum’at berkah
Setiap hari jum’at, ba’da shalat jum’at kami bagi-bagi
keberkahan dengan membagi nasi bungkus dan air mineral untuk para jama’ah
shalat jum’at yang mungkin kelaparan setelah melaksanakan shalat jum’at. Dan
kegiatan ini selalu dilakukan di masjid yang berbeda-beda setiap minggunya.
4.
Penyaluran paket
ramadhan
Di bulan ramadhan kami menyalurkan paket-paket ramadhan
yang isinya sembako dan berbagai kebutuhan hidup seperti : kain sarung, beras,
minyak goreng, dan banyak lagi. Itu semua disalurkan kepada daerah-daerah yang
membutuhkan dan kepada masyarakat riau yang kekurangan. Kegiatan ini
berlangsung selama bulan ramadhan agar orang-orang yang membutuhkan bisa
merasakan kenyamanan dalam menjalankan ibadah puasa.
5.
Pengambilan zakat
fitrah disekolah-sekolah
Salah satu kegiatan lainnya adalah, kami melakukan
pengambilan atau pemungutan zakat fitrah di sekolah-sekolah. Program ini juga
sebgai pembelajaran untuk anak-anak agar mengerti dan tau cara membayar zakat
sejak dini. Sehingga mereka akan terbiasa saat telah dewasa dalam membayar
zakat dan memudahkan mereka saat nanti telah dewasa.
Itulah beberapa kegiatan yang kami lakukan sejak kami
masuk ke dalam lembaga zakat IZI (Inisiatif Zakat Indonesia), kegiatan-kegiatan
tersebut sangat aku sukai, bahkan aku ingin selalu melakukan kegiatan-kegiatan
yang penuh kebaikan tersebut. Kegiatan pertama itu aku sukai karena aku sangat
menyukai anak-anak, dan aku juga senang mengajar mengaji. Menurutku mengajarkan
mereka mengaji adalah salah satu hal yang sangat bermanfaat , bermanfaat bagi
mereka juga bagi diriku sendiri. Bagi mereka, mereka akan pandai mengaji dan
itu baik untuk kehidupan mereka kedepannya. Bagi diriku, aku jadi merasa
berguna, aku jadi tau bagaimana karakter anak-anak, metode apa saja yang harus
aku lakukan dalam mengajarkan mereka.
Kegiatan keduua itu juga salah satu yang sangat aku
sukai, karen aku suka menonton, terlebih film-film motivasi dan kisah penuh
hikmah. Mereka jadi mengetahui kisah-kisah nabi itu bagaimana, mereka jadi
termotivasi untuk selalu melakukan kebaikan setelah menonton film-film itu.
Kegiatan ketiga juga aku sukai, karena kegiatan tersebut aku jadi mengerti
bahwa melakukan kebaikan tidak hanya lewat harta saja, namun bisa juga lewat
tenaga, seperti yang aku lakukan.
Kegiatan keempat mengajarkanku bahwa banyak orang yang
lebih sulit, lebih susah, dan lebih buruk kehidupannya daripada kehidupanku.
Mereka yang kekurangan sangat bahagia diberikan beberapa macam sembako itu,
kebahagiaan yang menurutku tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, yang tak bisa
dibeli. Melihat kebahagiaan mereka, hatiku bahkan jauh lebih bahagia dari
mereka. Kegiatan kelima baru saja aku lakukan kemarin, dan itu kegiatan yang
paling membuatku senang, bertemu dengan anak-anak sholih sholihah yang
membayarkan sendiri zakatnya, yang malu-malu saat menyebutkan akad, sungguh
lucu dan comel sekali merekaaaaaaa, aaah geram jadinya. Anak-anak yang bahkan
belum mengerti untuk apa zakat itu, dikemanakan zakat itu, untuk apa mereka
bayar zakat. Sangat antusias untuk membayarkan zakatnya, semoga orang-orang
dewasa diluar sana tidak lupa ya membayarkan zakatnya, karena zakat adalah
kewajiban kita sebagai umat muslim.
Itulah ceritaku sebagai muslimah pencinta kebaikan,
“kita semua bisa melakukan kebaikan, karena kebaikan
tidak hanya diungkapkan lewat materi,
lewat senyuman yang menyenangkan saudara kita pun sudah termasuk satu kebaikan, jadi jangan pernah bosan untuk
melakukan kebaikan”by: Lilis suryani
- Maghrib mengaji
- jum'at berkah
- CFD
- nonton bermanfaat
Komentar
Posting Komentar